
Search Results
19 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
Posts (14)
- Peta Sebaran PTKB: Mahasiswa dan Dosen di Seluruh Indonesia Tahun 2025 Triwulan III
Visualisasi ini menampilkan sebaran Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) di Indonesia berdasarkan data Triwulan III Tahun 2025. Saat ini terdapat 12 PTKB yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri, yaitu Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya dan STABN Raden Wijaya, serta sisanya berstatus swasta, termasuk 1 institut, yaitu Institut Nalanda. Keberadaan PTKB ini menjadi wadah penting bagi pengembangan pendidikan tinggi agama Buddha, sekaligus sebagai pusat pembinaan generasi muda Buddhis di Indonesia. Dengan sebaran tersebut, PTKB berperan dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berlandaskan nilai-nilai ajaran Buddha. Selain itu, Visualisasi ini juga menggambarkan jumlah mahasiswa dan dosen di PTKB. Hingga Triwulan III Tahun 2025, tercatat ada 3.583 mahasiswa yang tersebar di 12 perguruan tinggi tersebut, dengan dukungan 258 dosen. Jumlah mahasiswa ini meningkat sebesar 11,47% dari 3.214 mahasiswa pada Triwulan II Tahun 2025. Peningkatan ini mencerminkan minat yang terus tumbuh terhadap pendidikan tinggi agama Buddha, sekaligus menunjukkan komitmen PTKB dalam memperluas akses pendidikan Buddhis di Indonesia. Dari total dosen yang ada, sebanyak 198 orang telah menempuh pendidikan S2 dan 59 orang bergelar S3 , dengan komposisi status kepegawaian terdiri atas 74 PNS , 10 PPPK , 166 Non-ASN , dan 8 CPNS . Saat ini, terdapat 1 orang dosen dengan jabatan fungsional Profesor/Guru Besar , yaitu di STABN Raden Wijaya. Data ini menunjukkan bahwa kualitas akademik dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) tergolong memadai , dengan mayoritas telah berpendidikan pascasarjana. Ke depan, peningkatan kualifikasi dosen diharapkan dapat terus ditingkatkan agar mutu PTKB semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa . Ditjen Bimbingan Masyarakat Buddha berkomitmen untuk terus menyajikan data yang valid, akurat, dan relevan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan layanan keagamaan dan pelestarian nilai-nilai Buddhis di Indonesia. Kami mengundang pembaca untuk memberikan masukan atau koreksi melalui kolom komentar sebagai bentuk partisipasi aktif dalam peningkatan kualitas data umat Buddha di Indonesia. Catatan: Data yang disajikan dalam publikasi ini belum melalui tahapan survei akurasi data .
- Nava Dhammasekha di Nusantara Tahun 2025 Triwulan III: Peta Sebaran Guru, Tendik, dan Siswa
Visualisasi ini menggambarkan persebaran guru, tenaga kependidikan, dan siswa pada lembaga pendidikan Nava Dhammasekha di Indonesia. Hingga Triwulan III Tahun 2025, tercatat bahwa Nava Dhammasekha telah hadir di 18 provinsi, dengan distribusi guru dan tenaga kependidikan di 16 provinsi, di mana Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah lembaga terbanyak . Pendataan Nava Dhammasekha ini merupakan hasil kompilasi data yang telah teregistrasi melalui aplikasi EMIS, yang menjadi sumber utama publikasi pada Portal Data Ditjen Bimas Buddha . Melalui sistem ini, pendataan dilakukan secara terintegrasi guna memastikan validitas dan keterkinian data satuan pendidikan keagamaan Buddha di Indonesia. Selain itu, jumlah siswa Nava Dhammasekha mengalami peningkatan sebesar 30,13% , dari 956 siswa pada Triwulan II menjadi 1.244 siswa pada Triwulan III Tahun 2025. Peningkatan ini mencerminkan adanya pertumbuhan minat dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan agama Buddha, sekaligus menunjukkan perkembangan positif lembaga pendidikan keagamaan Buddha di Indonesia. Namun demikian, masih terdapat 20 provinsi yang belum memiliki lembaga Nava Dhammasekha. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyebaran pendidikan agama Buddha masih perlu diperluas agar lebih merata di seluruh Indonesia. Kehadiran lembaga di beberapa provinsi menjadi langkah awal yang baik dalam memperluas akses pendidikan agama Buddha, dengan harapan ke depan dapat menjangkau lebih banyak wilayah dan peserta didik. Ditjen Bimbingan Masyarakat Buddha berkomitmen untuk terus menyajikan data yang valid, akurat, dan relevan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan layanan keagamaan dan pelestarian nilai-nilai Buddhis di Indonesia. Kami mengundang pembaca untuk memberikan masukan atau koreksi melalui kolom komentar sebagai bentuk partisipasi aktif dalam peningkatan kualitas data umat Buddha di Indonesia. Catatan: Data yang disajikan dalam publikasi ini belum melalui tahapan survei akurasi data .
- Sebaran Penyuluh Agama Buddha di Indonesia Tahun 2025 Triwulan III
Pada Triwulan III Tahun 2025 , jumlah Penyuluh Agama Buddha di Indonesia tercatat sebanyak 864 orang. Komposisi tersebut terdiri atas 60 orang PNS, 24 orang CPNS, 107 orang PPPK, dan 673 orang Non ASN, dengan rincian 546 laki-laki dan 318 perempuan. Kehadiran para penyuluh ini menjadi elemen penting dalam mendukung pembinaan umat serta penguatan kehidupan keagamaan Buddha di berbagai wilayah Indonesia. Empat provinsi tercatat memiliki jumlah penyuluh terbanyak. Provinsi Banten menempati urutan pertama dengan 126 orang penyuluh, disusul oleh Kalimantan Barat sebanyak 85 orang, Jawa Tengah 79 orang, dan Jawa Timur 76 orang. Sebaran ini menunjukkan bahwa penyuluh agama Buddha tersebar di berbagai daerah, sehingga perannya diharapkan semakin terasa dalam mendukung kerukunan, pembinaan umat, serta penguatan nilai-nilai Buddhis di tanah air. Ditjen Bimbingan Masyarakat Buddha berkomitmen untuk terus menyajikan data yang valid, akurat, dan relevan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan layanan keagamaan dan pelestarian nilai-nilai Buddhis di Indonesia. Apabila terdapat ketidaksesuaian atau masukan terhadap data yang dirilis, kami mengundang pembaca untuk menyampaikannya melalui kolom komentar di bawah ini sebagai bentuk partisipasi aktif dalam peningkatan kualitas data umat Buddha di Indonesia. Catatan: Data yang disajikan dalam publikasi ini belum melalui tahapan survei akurasi data .






