📊 Satu Dashboard, Lima Bagian Utama: Gambaran Komprehensif Ditjen Bimas Buddha       

      Dashboard ini dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi internal dan eksternal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha). Data dibagi ke dalam lima bagian utama. Bagian pertama adalah Data Sekretariat, yang memuat informasi mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) baik di pusat, daerah maupun di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB). Data tersebut mencakup pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta tenaga Non-Aparatur Sipil Negara (Non ASN). Selain itu, terdapat juga informasi mengenai pendidik dan tenaga pendidik di PTKB Negeri/Swasta, proyeksi pegawai yang akan pensiun dalam lima tahun ke depan, serta realisasi penggunaan anggaran.

     Bagian kedua adalah Data Direktorat Urusan Agama dan Pendidikan, yang menampilkan data terkait Subdit Penyuluhan, meliputi jumlah penyuluh agama Buddha dan Rohaniwan, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA). Pada bagian ini juga terdapat data mengenai Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) serta Jumlah Umat Buddha di Indonesia. Pada Subdit Kelembagaan menyajikan data Rumah Ibadah Agama Buddha (RIAB), Organisasi Keagamaan Buddha (OKB), Organisasi Pusat, dan Lembaga Dana Paramita Wajib. Selain itu, terdapat juga informasi Subdit Pemberdayaan Umat yang mencakup data Kelompok Ekonomi Kreatif, Pegiat Budaya, serta data Candi dan Situs Keagamaan Buddha.

     Bagian ketiga adalah Subdit Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), yang berisi data Pendidikan Agama Buddha (PAB) di sekolah umum. Informasi ini mencakup jumlah Guru Pendidikan Agama Buddha berdasarkan status kepegawaian dan sertifikasi, jumlah Peserta Didik, serta jumlah Pengawas Pendidikan Agama Buddha. Bagian data Pendidikan Keagamaan Buddha (PKB) menampilkan data Dhammasekha formal (tingkat Nava, Mula, Muda, dan Uttama) maupun Dhammasekha Nonformal, data Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Sekolah Minggu Buddha (SMB), serta forum pendukung seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI).

     Bagian keempat adalah Subdit Pendidikan Tinggi Keagamaan (Pedikti), yang memuat profil perguruan tinggi, daftar program studi, serta data dosen, tenaga kependidikan (Tendik), mahasiswa dalam negeri, mahasiswa asing, mahasiswa yang putus kuliah, lulusan, dan alumni. Selain itu, terdapat pula data kerja sama dengan dunia usaha, industri, dan lembaga pendidikan lain, data penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi jurnal, serta kegiatan yang mendukung penguatan moderasi beragama, peningkatan kompetensi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta peningkatan kualifikasi dosen.

   Bagian terakhir adalah Bantuan, yang mencatat berbagai dukungan yang disalurkan untuk penyuluhan, lembaga keagamaan, pemberdayaan umat, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi keagamaan Buddha.

    Secara keseluruhan, dashboard ini menjadi sarana pemantauan terpadu yang menyajikan kondisi sumber daya manusia, anggaran, kelembagaan, pendidikan, umat, dan bantuan secara komprehensif, akuntabel, dan berkesinambungan.